WELCOME

Welcome to DCFC, Drinking Chicken football club, where the drinking bastards and the football enthusiasts meet. The club was the idea of our Captain Tsubasa Sugi on one drinking nite, and it was formed a few weeks later. DCFC was established and sanctioned on July 26th 2006 (first drawing event), and the first chicken league starts 2 days later.

Initially we started by getting together every week training, and as our number grew we created the league.

There are several reasons why we started this league:

1. So that everyone can get to know each other, since every season we randomly pick the team mate

2. Get ourselves more organise each week so that everyone can get to play.

3. Create a more competetive environment yet on a friendly crowd

4. Give us the bragging right each week as we see each other and talk about soccer.

Now we have about 50 active members in our club who share the same passion of the game and for the drinks. New members are accepted through members referal only. But once a chicken always a chicken.

The whole idea of club is all about friendship, hence our club Motto:


YOU'LL NEVER DRINK ALONE... CHEERS

Blog Archive

Thursday, March 8, 2012

[Fiksi] It's a Kingdom: Grettel

Alkisah, beberapa tahun yang lalu, ada sebuah kerajaan modern di sebuah kota terpencil Jemadi Utara, namanya Grettel 'd Fetakz. Sebuah kota terunik yang dipenuhi dengan keajaiban-keajaiban mistis, mulai dari warga dengan kelebihan supernova, sampai cuaca supergelap yang selalu berubah setiap detik. Kota ini adalah satu-satunya kota dengan perlindungan mantera sang raja yang men-seal seluruh mind set warga kotanya untuk menganggap bahwa di bumi, hanya Kota de Fetakz yang eksis. Jadi tidak heran, semua warga terkontaminasi dengan mantera sang raja, dan tidak pernah mencoba menjejaki langkah di luar kota berpenduduk lebih kurang 150 manusia bernafas, seekor monyet, dan seekor beruang.

Kota Fetakz yang identik dengan warna hitam, mulai dari tanaman yang tumbuh; curah hujan; makanan; minuman; sabun mandi sampai warna kulit, semuanya berwarna hitam. Jadi, tidak heran, warga dunia menyebutnya the city with blekis. Singkatnya, the city of garauers.

Saya bernama kheco, satu-satunya orang diluar kota Fetakz yang berhasil menyeludup masuk. Sekilas, ada rasa senang tersendiri, dan juga rasa prihatin yang mendalam. Namun lebih dari semuanya, saya tahu, sekali menapak kaki di tanah Fetakz, tak ada lagi jalan keluar. Everything is sealed and protected by the emperor's dark magic.

Konon, waktu itu, Kota ini yang dipimpin oleh seorang raja yang dikenal dengan panggilan Roman Zou. Sampai hari ini, tidak ada seorang pun warga kerajaan yang tahu asal muasal panggilan Roman Zou. Menurut suara kaleng warga setempat, 'Roman' adalah panggilan yang hanya diperuntukkan bagi keturunan Raja yang sedang memimpin. Sedangkan 'Zou', adalah sebutan yang berarti boular, yang artinya bundar.

Roman Zou adalah seorang anak muda berjiwa sanggar. Ahli memimpin, berwibawa, cakap berkata, lihai membidik, berkarakter, suka tertawa, dan ahli maracik magis, ramuan tertawa 24 jam yang digunakan untuk tawanan penjara kota Fetakz. Tidak mengerti kenapa, tertawa dijadikan hukuman, namun jelas, Roman Zou pernah sesumbar ketika berpidato,'hanya dengan tertawa, manusia bisa jera. Biarkan gigi menggerutu, perut tak berudara, dan air mata, menjadi bukti bahwa keadilan selalu berbekas.' Tak heran, di Kota Fetakz, hotel miskin tamu, penjara kaya tawanan. Dengan satu alasan, semua ingin tertawa.

Bersambung,...
Sneak preview next episode: raja tak beratu. Hamba tak bertuan. Simak, bagaimana Roman Zou meracik magis di kota serba hitam dengan 3 perdana menterinya, deDi, deJa, dan dhomy.

No comments:

Post a Comment