DCFC:Match Review - Week Two
Tiga pertandingan yang baru
berakhir di minggu kedua kemarin berlangsung
cukup menarik. Seperti biasa,
persaingan ketat masih terasa. Pertarungan untuk tidak tersisih adalah alasan
kenapa masing-masing tim berusaha semaksimal mungkin untuk lolos ke babak
semifinal. Selain itu, ada kabar
bahwa beberapa manager sudah meng-iming-imingkan
pemainnya dengan beberapa botol minuman apabila musim ini jadi juara. Oleh sebab itu, jangan heran kalau ada
pemain yang biasanya tak mahir melakukan tendangan
pisang pun akhirnya bisa.
First Match: White (Manager: Essien) VS Green (Manager: Yong KP)
Dari informasi yang didapat, Tim Putih memulai pertandingan dengan beberapa pemain kunci yang belum hadir di lapangan. Dan melalui kesempatan ini pula, Tim Hijau berusaha mengambil kesempatan dengan strategi menyerang. Berdasarkan analisis, line up pertama tim hijau, seharusnya bisa menyeimbangi tim yang dimotori oleh Essien. Namun apa daya, kebolehan sapi pengkol ditambah top scorer team green, Michael Jaw; masih belum bisa membuat getaran ke dalam jala kiper Ateng. Babak pertama pun berakhir dengan skor telor kembar.
Babak kedua berlangsung semakin keras setelah tim putih unggul satu kosong melalui gol Tommost. Mau tak mau, setelah ketinggalan satu gol, intensitas permainan pun kian keras. Serangan bertubi-tubi tim hijau membuat tim putih mengubah taktik permainan yang lebih fokus defend dan melakukan serangan balik. Sial tak sial, skor satu kosong masih tidak berubah karena Tim Putih bertahan dengan baik. Tidak lama sebelum peluit tanda pertandingan berakhir, counter attack tim hijau hampir menambah pundi-pundi gol setelah wasit menunjuk titik putih akibat pemain tim White terkena tendangan karate kid mr Agu. Namun apa daya, penalti gagal dieksekusi dengan baik oleh teman kita yang bernama Tommy Most, alias Jodi.
First Match: White (Manager: Essien) VS Green (Manager: Yong KP)
Dari informasi yang didapat, Tim Putih memulai pertandingan dengan beberapa pemain kunci yang belum hadir di lapangan. Dan melalui kesempatan ini pula, Tim Hijau berusaha mengambil kesempatan dengan strategi menyerang. Berdasarkan analisis, line up pertama tim hijau, seharusnya bisa menyeimbangi tim yang dimotori oleh Essien. Namun apa daya, kebolehan sapi pengkol ditambah top scorer team green, Michael Jaw; masih belum bisa membuat getaran ke dalam jala kiper Ateng. Babak pertama pun berakhir dengan skor telor kembar.
Babak kedua berlangsung semakin keras setelah tim putih unggul satu kosong melalui gol Tommost. Mau tak mau, setelah ketinggalan satu gol, intensitas permainan pun kian keras. Serangan bertubi-tubi tim hijau membuat tim putih mengubah taktik permainan yang lebih fokus defend dan melakukan serangan balik. Sial tak sial, skor satu kosong masih tidak berubah karena Tim Putih bertahan dengan baik. Tidak lama sebelum peluit tanda pertandingan berakhir, counter attack tim hijau hampir menambah pundi-pundi gol setelah wasit menunjuk titik putih akibat pemain tim White terkena tendangan karate kid mr Agu. Namun apa daya, penalti gagal dieksekusi dengan baik oleh teman kita yang bernama Tommy Most, alias Jodi.
Second Match: Blue
(Manager: Gandi) VS Black (Manager: Kaka)
Berbeda
dengan match pertama, babak pertama di match kedua ini ‘kebanjiran tiga gol’.
Dimulai dari gol Bro Ayen untuk Tim Black, membuat tim Biru terbangun seketika.
Melalui formasi diamond yang diterapkan tim biru sedikit mengganggu pertahanan
Tim Hitam yang memasang tiga bek di belakang. Tidak lama setelah gol pertama
tercetak, gol berikutnya pun lahir melalui kemelut di depan gawang Tim Hitam.
Skor pun akhirnya berhasil disamakan lewat kaki MessiDan. Tak mau berlama-lama,
tim Biru pun segera menambah dua gol lagi di babak pertama melalui kaki sesepuh
Nawi dan cekepoh Paket. Sebagai informasi, gol yang dicetak paket diakui ‘beberapa’
(baca:beberapa) penonton sebagai salah satu gol terindah malam itu.
Di
babak kedua, sepertinya tim anak muda (Blue) ini sudah tidak berniat membuang
keringat yang terlalu berlebih lagi. Walau begitu, motor serangan Tim Biru, Fetakz
(Top Own Goal Scorer) yang sekaligus merupakan pencetak gol keempat untuk tim
Biru ini, sempat melakukan gaya Jogo Bonito yang membuat beberapa
(baca:beberapa) penonton kaku terkagum-kagum. Akhirnya, pertandingan pun
berakhir dengan skor 4-1.
Third Match: Red
(Manager: Wen Ik) VS Yellow (Jack)
Inilah
pertandingan terakhir malam itu. Pertandingan Tim Merah dan Tim Kuning adalah
pertandingan yang diumpamakan seperti Second Bulldozer (Jack) melawan Third
Bulldozer (Wendi). Walaupun pemain tim Red, Kopi, masih cidera akibat dilanggar
First Bulldozer (Yen) di pertandingan minggu pertama; tetap saja Tim Red komit
untuk melakukan yang paling baik.
Laga
berlangsung ketat. Perlawanan Tim Yellow beberapa kali hampir membuat kocar
kacir pertahanan Tim Merah. Namun keberuntungan masih belum berpihak pada Tim
Kuning. Sebanyak dua kali sepakkan Tim Yellow membentur tiang gawang Tim Merah.
Sebanyak satu kali Second Bulldozer terjatuh cidera dan keluar lapangan. Sebanyak
lima gol yang tercipta di laga ini: dua gol oleh Indra (Red), dua gol oleh
Wendi (Red), dan satu gol oleh Didi (Yellow). Dan melalui kelima gol ini, hanya
satu yang dinobatkan sebagai pemain terbaik laga malam itu. Namanya Wendi (dua gold
an satu assist untuk kemenangan Tim Red, 4-1).
No comments:
Post a Comment